Sabtu, 03 November 2012

Komik Kilat oleh Ganes Noviandra

hehe..ini komikku yang kesekian kali,baru belajar style chibi dengan baik dan benar.boleh ngeshare asal nyebutin sumbernya ya..^^v buat kalian The Longers (Pelaku LDR)



Kamis, 18 Oktober 2012

Menyapa Setelah Lama Ngilang


Hai pembaca! Lama buaaaaanget nih aku gak menyapa kalian dan nambahin postingan di blog ini. Banyak alasan sih kenapa aku gak ngotak-atik nih blog ampe hampir banyak laba-laba nih halamannya. Hehehehe... Pertama karena aku lagi sibuk Kuliah Kerja Nyata – KKN di Dieng (ketahuan dah mahasiswa tua), kedua aku sibuk ngurusi kuliah yang mau aku tinggal ikut even (sok sibuk), ketiga karena aku ikut pelayaran SAIL MOROTAI 2012, dan yang terakhir masih sibuk nyari pujaan hati (STMJ=Semester Tujuh Masih Jomblo). Untuk alasan terakhir gak usah begitu diresapi, takut kalian ikut galau. Krik..Krik..Krik..*lempar sandal.
Nah, pembaca,mohon sabar dikit nih kalo nungguin ceritaku di Sail Morotai kemarin. Hehehe..masih sibuk ngerjain tugas n lagi cari dana buat penelitian kecil2an nih. Tapi tenang, buat yang penasaran bisa liat foto-fotoku kemarin pas Sail Morotai dengan rute perjalanan Jakarta-Ambon-Sorong-Raja Ampat-Ternate-Morotai-Makasar-Jakarta.
*Jangan lupa add Facebook dan follow twitku,sapa tau ada update foto2 Sail Morotai 2012 (klik aja gambar kotak di sebelah kanan)
bawah airnya Raja Ampat Papua
bawah airnya Raja A
mpat Papua *Keren CUUUY ~(‾▿‾~)(~‾▿‾)~


Bukit di belakang kantor Pertamina Sorong Papua (*indah)
Pulau Morotai


Kelompok 13 Kelompok Alor..kelompok paling bumbum..
Foto Bareng Kontingen DIY #bangga

dengerin pengarahan Pak Andi Malarangeng (jago standup jg lho)
Kelompok Alor bareng pendamping




Ngeksis di haluan kapal saat pakai  tanda ketua kelompok
Saat tiba di Ambon


Foto bareng Komandan Satgas di geladak Ende
KRI Surabaya dan KRI Makasar di Ambon


KRI 591 Surabaya dan 590 Makasar (yang ngangkut kami yang 591)
Gong Perdamaian di pusat kota, Ambon


Sialnya pas foto ini aku pakai kaos merah

Pantai Pulau Saunek Raja Ampat Papua

siap2 diving di Raja Ampat


wajib pose di bawah air. talk less dive more

foto dulu sama si Didi

mandi khatulistiwa bareng TNI cuuuy
berangkat nyelam dulu
mandi khatulistiwa.*byuuuur


Raja Ampat Papua. Pulau Wayang, itu yang sering keluar di tipi2
Benteng di Ternate. Dulu cuma baca di buku


Kraton Kesultanan Ternate
Danau Tolire,Ternate *tau danau yang kalo kita lempar batu gak bakal sampai tengah??


Ikut ngibarin bendera merah putih untuk mecahin Rekor
Nampang dulu di acara puncak Morotai


Nonton penerjun payung TNI AU
Ketemu Pak andi lagi di Morotai


Foto bareng veteran PD II
depan Panzer 6x6 produk Indonesia standar PBB


Foto bareng Kapten Kapal Pak Joni
La Galigo di dalam benteng Rotterdam
depan Fort Rotterdam


tampang kampung masuk Trans Studio Makasar

Pantai Losari cuy..~(‾▿‾~)(~‾▿‾)~

Add caption
Blajar nyetir kapal *untung gak nyetir beneran (bayangin

Mengintai musuh lewat anjungan KRI Surabaya
Sayonara KRI 591





Senin, 19 Maret 2012

Papan Iklan Aneh


Hai-hai selamat datang lagi di postinganku. Mungkin agak lama sih aku gak nulis-nulis lagi. Tapi walau begitu blog ini pengunjungnya tetaplah nambah (hampir ke angka 2000). HEBAT! Hahahaha.. Tapi heran juga pengunjungku masih nambah (paling kalau gak kesasar pas searching di google juga pengen lihat blog aneh ini).
Oke aku mau langsung ke isi postingan kali ini yang akan membahas dan mengkritisi bahwa PAPAN IKLAN beberapa ada yang sangat aneh dan gak asyik untuk dibaca. Ini ku sampaikan setelah aku banyak melewati jalanan Jogja yang penuh dengan papan-papan iklan produk (mulai dari obat jerawat manusia ampe obat jerawat untuk anjing *emang ada?).
Saat kita naik motor di jalan dan naiknya sendirian, maka kita tidak akan sempat dengan asyiknya membaca setiap papan-papan yang ada di pinggir jalan maupun di depan toko-toko. Seperti halnya aku juga seperti itu. Namun jika kamu membonceng temanmu saat berkendara (asal jangan mbonceng sambil njilatin ban aja) maka kamu akan lebih leluasa melihat iklan2 yang ada.
Aku beberapa hari yang lalu berangkat ke kampus mbonceng temanku. Saat aku melewati perempatan Ring Road utara yang daerah Jalan Kaliurang aku nemu papan iklan besaaaaaaaaaaaaaaar buaaaaaangeeeet (emang cukup besar untuk njatuhin orang dan akan berhasil bikin orang itu mampus) di sana.
Beberapa papan itu berhasil aku abadikan (baca:jepret) pakai hp-ku. Maklum tapi kalau gambarnya kurang cihuui(baca:bagus) karena hp-ku masih e63 (berharap suatu hari bisa jadi iPhone *amin  maaf sepertinya kurang bersyukur banget dengan hp yang ada). Namun sebelum liat aku mau nyampaikan bahwa ini benar-benar gambar dari papan yang ku temui di jalanan Jogja dan aku gak edit apapun (pakai corel, sotoshop, atau media edit lainnya termasuk karet penghapus dan spidol) gambar jepretanku.
Ini yang pertama. Papan iklan Kalimilk, ada di ring road utara Jogja yang daerah Jogja. Perhatikan!!!

Di situ tertulis Hello... #NENENers.
Apa maksud sebenarnya coba? Ya emang itu sebuah iklan susu, tapi aneh banget seumpama tulisannya jadi Neneners. Bisa dimengerti bersama bahwa kata itu bisa bikin orang mikir aneh2 saat lihat itu.
Gak enak aja gitu kalau nantinya dipergaulan ini menjadi sebuah trend. Misal aku mau ke MCD gitu trus ditanyain temanku.
“Mau kemana Nes?”
Aku jawab “mau ngeMCD dulu.”
“Ama sapa aja?”
“Ama teman2, mungkin pacarku juga ikut.”
Ok sekarang bayangin itu diganti jadi.
“Mau kemana Nes?”
Aku jawab “mau nenen bentar.”
Hening...
Trus ditanya lagi “ama sapa?”
Aku akan menjawab “Ama teman2, mungkin pacarku juga ikut.”
Heniiiing.....makin hening...ampe suara jangkrik kedengeran krik..krik..krik..
Semoga ada kosa kata yang lebih pas.
Ok, beranjak lagi ke papan yang lain. Yang selanjutnya ada di Jalan Kaliurang, kilometer berapa aku lupa tapi ini ada di dekat Pizza Hut.
Perhatikan...



Tulisannya “teman di saat galau”. Iklan seperti ini malah bikin orang2 galau makin galau karena sekarang punya makanan pokok (baca:minuman pokok). Bayangin aja setelah ini ada produk untuk makanan khusus orang2 galau, transportasi khusus orang2 galau, sabun khusus orang2 galau, sampai negara khusus orang2 galau yang presidennya mudah galau kalau lagi pidato ada hujan langsung nangis dan bilang “Tuminiii, tanpamu aku galau!” (ya asal jangan bilang “saya prihatin, bla..bla..bla).
Ini sama aja bikin galau adalah sebuah hal yang harus dimiliki, menjadi sebuah tren. Bisa2 orang yang gak galau akan jadi orang yang minoritas, disingkirkan, dan dikucilkan (mungkin sampai seperti politik Aparteidnya Afrika *hiiii..).
Ya okelah, galau itu gak dilarang asal jangan ajak2 orang n bikin orang lain susah.
Oke untuk yang terakhir aku malah nemu papan iklan ini saat aku survei KKN ama teman-temanku. Ini aku foto di alun-alun Wonosobo, tepat di sebelah barat alun-alun. Sengaja aku kasih panah n buletan karena aku njepretnya pakai hp dari jauh.




Tulisannya “DENDENG TIVI”. Waktu aku baca pertama bikin aku garuk2 kepala gak karuan ampe aku botak saking bingungnya. Selama ini aku membayangkan dendeng gak akan bisa berbentuk tivi. Ya kan dengeng kebanyakan justru tipis2 dan gak ada unsur tivinya di sana.
Bisa bayangin kalau emang bentuknya segede tivi dendengnya maka saat akan dimakan justru adegannya malah kayak tikus lagi nggigitin tivi (manusia nggigitin tivi).
Oke sekian postinganku. Pesanku cuma, tolong kalau bikin iklan itu unik boleh tapi jangan sampai malah jadi hal yang buruk.
-Sekian-

Candi Ke Candi disingkat CKC

(Foto di atas adalah foto angkatanku yang datang waktu acara CKC, yang datang sedikit)

Hai2,jumpa lagi di postinganku. Kali ini aku mau bagi2 cerita tentang kegiatan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)-ku HIMA (Arkeologi) kemarin hari Sabtu 10 Maret 2012. Acara itu bernama CKC alias Candi Ke Candi. Inti dari kegiatan ini sih, kita bareng2 ama anak2 angkatan baru (arkeologi-2011) yang sudah diterima di HIMA diajak keliling untuk liat2,puter2, n berbagi pengetahuan tentang candi2 yang dikunjungi.
Untuk CKC yang kemarin kami puter2 di candi sekitar “Magelangan” (kenapa jd kayak nama makanan?). Pertama kami ke Candi Losari (daerah Losari, Salam, Magelang), Candi Gunung Wukir (daerah Canggalan, Salam, Magelang), Candi Ngawen (daerah Ngawen, Muntilan, Magelang), dan yang terakhir ke Gunung Sari (daerah Gunung Sari, Salam, Magelang). Ya walaupun cuma 4 candi yang kami kunjungi tapi paling gak ini bisa nambah pengetahuan buat adik2 baru kami yang imut dan lucu (ya ampuuun,HOEEEKs! *ambil ember cepet2). Hehehe, kalo yang baca angkatan 2011 bisa ditimpukin ember nih kalo kuliah. Ampuuuun..
Oke, kembali ke cerita.
Candi pertama dalam perjalanan kami adalah ke Candi Losari. Karena aku berangkat gak bareng2 ama anak2 jadi aku gak tau perjalanan mereka apakah mulus atau tidak. Hehehe.. Waktu itu aku dari rumah langsung menuju ke Candi Losari tepat pukul 8 aku sudah sampai di Candi yang letaknya ada di tengah kebun salak ini. Kebun salak ini dulunya punya temanku SMA dan sekarang juga temanku kuliah di Arkeologi. Malikah namanya, jadi dulu bapaknya Malikah (Pak Badri) nemu candi waktu mau bikin saluran air buat kebunnya. Jadi ya mungkin ini yang bikin si Malikah masuk arkeologi gara2 di kebun salaknya ketemu candi. Lanjut ke cerita, jadi waktu aku sampai di lokasi, panitianya masih beberapa orang yang datang. Mereka dan aku pun nunggu rombongan peserta dan orang2 HIMA lainnya yang berangkat bareng dari kampus. Karena lama nunggu akhirnya aku masuk duluan liat2 candi.  Waktu liat2 aku pun ketemu ama kakak perempuannya Malikah yang sekarang jadi Juru Pelihara Candi Losari (Jupel). Aku juga ketemu ama penjaganya candi yaitu Mas Putro, yang sering jaga candi 24 jam (keren nih orang). Dia ngobrol malah tanya2 ke aku tentang candi, ya udah aku cerita2 aja ke dia tentang candi itu. Di tengah obrolan Mas Putro malah curhat “wah, di sini kalo malam saya tuh harus berani jaga sendirian. Kayak kemarin itu saya tidur di dekat candi untuk sekalian jaga tiba-tiba di sekitar saya suasananya jadi kayak pasar, setelah saya cek gak ada apa2. Ngeri ya Mas?!” Aku pun jawab “Iya, ngeri.” Aku jawab sambil nahan kencing..hehe..gak2 aku gak setakut itu. Setelah ngobrol bentar aku malah menjelajah pohon2 salak dan..nYOLOOONG SALAK! Whehehehe... Enaknya ke Candi Losari tuh selain dapet edukatifnya juga bisa makan salak gratis..hehehe (sorry ya Mal aku kemarin nyolong 3kg salak, aku bayar di kampus *kalo inget).
(adegan aku nyolong salak ama si Falent)

Sambil makan salak aku pun buka catatanku tentang pengetahuan candi Losari n candi2 hindu di sekitar magelang, karena aku disuruh jadi pemateri (whehehe..gak nyangka kan aku akan jadi pemateri untuk adik2 angkatanku? Mau muntah? Sama!). Jujur aja ya, aku kuliah Sejarah Indonesia Kuno aja dapet C+ dan kemarin Arkeologi Hindu dan Buddha dapat B-, sebuah hal yang sangat lucu mengingat nilai kuliahku berantakan begitu. Hahahaha..
Baru beberapa salak aku makan aku dibilangi ama panitianya kalo pesertanya udah pada datang n lagi dibagi perkelompok untuk masuk ke area candi. Teman-teman angkatanku juga pada datang dan langsung nyusul aku ke dekat candi. Saat pesertanya masuk mereka udah dikasih tau harus nanya materi ke siapa, nah karena kami kebanyakan udah kenal maka kami pakai nama samaran. Misalnya aku namanya Ganes, aku samarin aja jadi Ekadanta (nama lain dari dewa Ganesha), ada lagi si Malikah yang juga pemateri jadi namanya (Vidya) karena itu nama belakangnya, juga ada si Hareza (ingat Hareza? Baca kisah anak ini di postingan kemarin dengan judul Popeye Freid Chicken) yang namanya jadi Tara karena nama lengkapnya hareza eko prihanTARA, dan ada juga si Fika yang aku lupa nama samarannya. Hehe.. Karena nama samaran ini membingungkan maka justru yang banyak ditanyain si Hareza. Dia ampe ngasih materi 3 kelompok, sedangkan aku cuma 1. Gak apa2lah, yang penting udah ngasih materinya gak salah.
Oke setelah ke Losari kami melanjutkan perjalanan ke Candi Gunung Wukir. Ya dari namanya udah jelas bahwa posisi candi ini ada di atas bukit. Jadi kami harus naik bukit untuk mengunjungi candinya. Urusan naik bukit buatku adalah hal yang sering bikin aku kelabakan. Bayangin aja kalo percakapanku dengan teman saat naik bukit itu.
Aku (A)
Temanku (Tm)
A:naik bukit gini bikin sehat ya?
Tm:iyalah, kan sekalian olah raga biar kamu sehat dan kurus.
A:iya ya, aku bisa kurus nih kalo gini terus. SEMANGAAAT!
Tm:nah gitu donk
5 menit kemudian
A:AAAAARGH! TOLOOOONG (posisi terkapar kecapekan). Tolong, capek banget, mau mati aku rasanya! Ada yang liat paru2ku jatuh gak tadi? Gak bisa napas nih.
Tm:lebay loe!
Heniiing..
Kembali lagi ke cerita.
Setelah berhasil naik bukit akhirnya sampai juga di Candi Gunung Wukir. Rasa capek ku terbayar sudah yaat liat pemandangan magelang dari atas bukit. Kereeeen deh, waktu itu Merapi juga lagi keliatan.
Nah, selain dikasih materi untuk pesertnya juga pada suruh cari tanda tangan ke kakak angkatannya (5 tanda tangan untuk tiap anak buat bisa ditukerkan makan siang*kasihan). Berhubung ini sesi “ngerjain” adik2nya jadi ya udah ngikut aja. Pertama korbanku adalah si Novi, jeng jeng.. anak 2011 yang muka dan postur tubuhnya mirip ama teman angkatanku bernama Hana (atau di panggil Unyil), sedangkan si Novi sekarang punya panggilan Unyil KW (nggak tau jg kw berapa, tp karena mirip banget jadi kw super,whehehe peace Nov! ^^v). Nah, pertama yang ngerjain justru bukan aku tapi ketua HIMA-ku si Deny (panggilan Ambon). Dia mau ngasih tanda tangan asal Novi berhasil merayuku (gak jelas ngerayu apaan). Ya udah deh dengan senang hati Novi pun merayu ku (sorry Nov salah ketik di bagian ini, whehehe). Dia mulai memuji2 aku, menyanjungku, katanya “Mas, blog milik Mas tuh keren, apalagi bannernya ada Mas lagi nyelam. Blognya Mas keren deh.” Dan pernyataan dia bikin aku sadar bahwa dia gak jujur. Hahaha.. Ya sudah deh, karena aku baik hati aku bilang ke Deny kalo Novi berhasil ngerayu aku.
Setelah semuanya dapat tanda tangan kami pun foto bareng di candi induk dari Candi Gunung Wukir. Ini fotonya (aku nyempil ada di atas kiri...)
(ramai deh)

Sesi foto bareng selesai dan dilanjutkan dengan turun bukit bareng. Lhoh?
Tujuan berikutnya adalah ke Candi Ngawen, yang letaknya gak jauh dari Gunung Wukir. Candi Ngawen juga dulunya ada di selatan rumahku di Muntilan. Tapi sekarang aku sudah pindah Jogja jadi hanya bisa mengenang rumah lamaku waktu kemarin lewat (*ambil tisu 3 bungkus dulu).
Di Candi Ngawen kami makan siang dan lauknya, hmm... bentar aku ingat2.. Ah, Ayam BAKAAAR! Enak deh plus lalapan (*ngiler dikit). Dengan sekejab kami pun makan bersama-sama. Setelah selesai kami istirahat dulu dan diteruskan dengan diskusi santai antar angkatan terutama angkatan 2011 dengan yang lain mengenai candi yang beragama buddha tersebut.
Tidak beberapa lama kami sedang berdiskusi, langit mulai mendung dan sudah siap2 untuk nangis (*maksud loe?), ujan maksudnya. Jadi panitia memutuskan untuk langsung menuju ke candi selanjutnya yaitu Candi Gunung Sari yang emang dekat dari Ngawen. Ternyata penderitaanku belum berakhir setelah tadi aku naik bukit untuk mencapai Candi Gunung Wukir maka sekarang harus naik ke bukit Gunung Sari untuk mengunjungi Candi Gunung Sari.
Pengalamanku dulu pernah beberapa kali naik ke Gunung Sari untuk melihat candi di sana, dan yang paling bodoh adalah yang pernah ku lakukan di semester 2. Entah waktu itu aku lagi kerasukan apa tiba2 pada hari Minggu aku sendirian puter2 candi di sekitar Muntilan-Salam, dan akhirnya aku naik bukit Gunung Sari sendirian (gak ada yang menemani). Waktu itu naik sih kuat2 aja, sampai lama2 tubuhku lemes banget dan mengingat-ingat sepertinya ada yang aneh. TERNYATA AKU BELUM SARAPAN! Perutku melilit dan aku gak bawa bekal minum. Mampus! Udah kecapekan, gak bawa minum, lupa sarapan, dan sendirian (takut kalo mati jenazahku membusuk di sana dan jadi legenda “hantu mahasiswa arkeologi penunggu Gunung Sari” hiiiii...). Tapi akhirnya aku berhasil menahan rasa laparku untuk naik turun bukit itu.
Kembali ke cerita, jeng jeng.. Aku udah ada di atas bukit sekarang dengan teman-teman dan di atas candi diadakan “lotisan” atau makan buah yang dipotong2 bareng2 dengan sambal rujak. Hmm..enak banget deeeh. Baru aja habis makan buah, air minum dari langit pun datang dengan cepat alias hujan langsung turun. Karena takut daripada nungguin hujan reda dan gak bisa turun akhirnya kami turun cepat2 ke bawah.
15 menit kemudian kami sudah di bawah dan beberapa panitia ternyata ada yang tertinggal. Sambil nunggu ujan reda dan panitia yang di atas turun ke bawah, kami ngobrol2 aja gak jelas di bawah dari yang ngomongin orang, ngomongin hewan, dan ada yang curhat. 2 jam lebih kami nunggu tapi hujan belum juga reda, dan hawa dingin hujan bikin sebagian dari kami kebelet pipis. Repotnya lagi di sana gak ada toilet, mau pipis di kebun juga isinya kuburan semua. Teman-temanku pada nekat pipis bareng di makam itu. Edan! Aku gak mau ikut2. Tapi setelah udah gak kuat aku nekat pipis di sana dan sialnya aku sendirian lagi pipisnya. Ya jadinya pas pipis aku komat-kamit permisi ama orang2 yang gak keliatan. Hehe.. Untung setelah kejadian itu aku gak kena kutukan apa2.
Karena hujan belum juga reda, jam 5 lebih kami nekat pulang. Dan acara hari itupun berakhir dengan rasa puas, senang, basah, dan was2 kalo aku tiba2 dikutuk gara2  pipis sembarangan.
-Sekian-