Senin, 19 Maret 2012

Papan Iklan Aneh


Hai-hai selamat datang lagi di postinganku. Mungkin agak lama sih aku gak nulis-nulis lagi. Tapi walau begitu blog ini pengunjungnya tetaplah nambah (hampir ke angka 2000). HEBAT! Hahahaha.. Tapi heran juga pengunjungku masih nambah (paling kalau gak kesasar pas searching di google juga pengen lihat blog aneh ini).
Oke aku mau langsung ke isi postingan kali ini yang akan membahas dan mengkritisi bahwa PAPAN IKLAN beberapa ada yang sangat aneh dan gak asyik untuk dibaca. Ini ku sampaikan setelah aku banyak melewati jalanan Jogja yang penuh dengan papan-papan iklan produk (mulai dari obat jerawat manusia ampe obat jerawat untuk anjing *emang ada?).
Saat kita naik motor di jalan dan naiknya sendirian, maka kita tidak akan sempat dengan asyiknya membaca setiap papan-papan yang ada di pinggir jalan maupun di depan toko-toko. Seperti halnya aku juga seperti itu. Namun jika kamu membonceng temanmu saat berkendara (asal jangan mbonceng sambil njilatin ban aja) maka kamu akan lebih leluasa melihat iklan2 yang ada.
Aku beberapa hari yang lalu berangkat ke kampus mbonceng temanku. Saat aku melewati perempatan Ring Road utara yang daerah Jalan Kaliurang aku nemu papan iklan besaaaaaaaaaaaaaaar buaaaaaangeeeet (emang cukup besar untuk njatuhin orang dan akan berhasil bikin orang itu mampus) di sana.
Beberapa papan itu berhasil aku abadikan (baca:jepret) pakai hp-ku. Maklum tapi kalau gambarnya kurang cihuui(baca:bagus) karena hp-ku masih e63 (berharap suatu hari bisa jadi iPhone *amin  maaf sepertinya kurang bersyukur banget dengan hp yang ada). Namun sebelum liat aku mau nyampaikan bahwa ini benar-benar gambar dari papan yang ku temui di jalanan Jogja dan aku gak edit apapun (pakai corel, sotoshop, atau media edit lainnya termasuk karet penghapus dan spidol) gambar jepretanku.
Ini yang pertama. Papan iklan Kalimilk, ada di ring road utara Jogja yang daerah Jogja. Perhatikan!!!

Di situ tertulis Hello... #NENENers.
Apa maksud sebenarnya coba? Ya emang itu sebuah iklan susu, tapi aneh banget seumpama tulisannya jadi Neneners. Bisa dimengerti bersama bahwa kata itu bisa bikin orang mikir aneh2 saat lihat itu.
Gak enak aja gitu kalau nantinya dipergaulan ini menjadi sebuah trend. Misal aku mau ke MCD gitu trus ditanyain temanku.
“Mau kemana Nes?”
Aku jawab “mau ngeMCD dulu.”
“Ama sapa aja?”
“Ama teman2, mungkin pacarku juga ikut.”
Ok sekarang bayangin itu diganti jadi.
“Mau kemana Nes?”
Aku jawab “mau nenen bentar.”
Hening...
Trus ditanya lagi “ama sapa?”
Aku akan menjawab “Ama teman2, mungkin pacarku juga ikut.”
Heniiiing.....makin hening...ampe suara jangkrik kedengeran krik..krik..krik..
Semoga ada kosa kata yang lebih pas.
Ok, beranjak lagi ke papan yang lain. Yang selanjutnya ada di Jalan Kaliurang, kilometer berapa aku lupa tapi ini ada di dekat Pizza Hut.
Perhatikan...



Tulisannya “teman di saat galau”. Iklan seperti ini malah bikin orang2 galau makin galau karena sekarang punya makanan pokok (baca:minuman pokok). Bayangin aja setelah ini ada produk untuk makanan khusus orang2 galau, transportasi khusus orang2 galau, sabun khusus orang2 galau, sampai negara khusus orang2 galau yang presidennya mudah galau kalau lagi pidato ada hujan langsung nangis dan bilang “Tuminiii, tanpamu aku galau!” (ya asal jangan bilang “saya prihatin, bla..bla..bla).
Ini sama aja bikin galau adalah sebuah hal yang harus dimiliki, menjadi sebuah tren. Bisa2 orang yang gak galau akan jadi orang yang minoritas, disingkirkan, dan dikucilkan (mungkin sampai seperti politik Aparteidnya Afrika *hiiii..).
Ya okelah, galau itu gak dilarang asal jangan ajak2 orang n bikin orang lain susah.
Oke untuk yang terakhir aku malah nemu papan iklan ini saat aku survei KKN ama teman-temanku. Ini aku foto di alun-alun Wonosobo, tepat di sebelah barat alun-alun. Sengaja aku kasih panah n buletan karena aku njepretnya pakai hp dari jauh.




Tulisannya “DENDENG TIVI”. Waktu aku baca pertama bikin aku garuk2 kepala gak karuan ampe aku botak saking bingungnya. Selama ini aku membayangkan dendeng gak akan bisa berbentuk tivi. Ya kan dengeng kebanyakan justru tipis2 dan gak ada unsur tivinya di sana.
Bisa bayangin kalau emang bentuknya segede tivi dendengnya maka saat akan dimakan justru adegannya malah kayak tikus lagi nggigitin tivi (manusia nggigitin tivi).
Oke sekian postinganku. Pesanku cuma, tolong kalau bikin iklan itu unik boleh tapi jangan sampai malah jadi hal yang buruk.
-Sekian-

5 komentar:

  1. HAHAHAA...
    NENEERS LEBIH KEREN....
    SEDIA NENEN ASLI BUKAN IMPOR
    :p

    BalasHapus
  2. sumpah tu iklan bikin orang mikir ngeres pas nunggu lampu ijo

    BalasHapus
  3. Itu yang di wonosobo "dendeng tivi" nama toko elektronik min, d sana tersedia berbagai elektronik tapi yg utama televisi..
    tapi aku dari awal juga bingung.. ko bisa ya toko elektronik di kasih nama makanan, sejarahnya gmna.. Wkwkwkwkwk
    #org wonosobo

    BalasHapus
  4. Itu yang di wonosobo "dendeng tivi" nama toko elektronik min, d sana tersedia berbagai elektronik tapi yg utama televisi..
    tapi aku dari awal juga bingung.. ko bisa ya toko elektronik di kasih nama makanan, sejarahnya gmna.. Wkwkwkwkwk
    #org wonosobo

    BalasHapus
  5. Itu yang di wonosobo "dendeng tivi" nama toko elektronik min, d sana tersedia berbagai elektronik tapi yg utama televisi..
    tapi aku dari awal juga bingung.. ko bisa ya toko elektronik di kasih nama makanan, sejarahnya gmna.. Wkwkwkwkwk
    #org wonosobo

    BalasHapus